Jumat, 23 Mei 2008

SKETSA DALAM HIDUP DAN KERJA


Bagi saya banyak pengalaman hidup yang berkesan tetapi diantaranya yang paling saya ingat adalah ketika saya di Sekolah Menengah Atas (SMA) tepatnya SMA Negeri VIII Medan antara tahun 1983 s/d 1986, tentunya dengan segala suka dan dukanya, tetapi dimasa SMA adalah masa-masa suka yang paling berkesan bersama teman-teman, masa ketika setiap orang merasa punya impian dan sedang proses mencari jati diri, serta berusaha untuk mewujudkan berbagai ragam impiannya.
Dimasa ini saat-saat saya merasa selalu yakin akan berhasil mendapatkan apa saja yang saya inginkan, ternyata kenyataannya tidak selalu demikian kenyataannya..................................?!!!?
Saya bersyukur berkat tauladan yang diberikan oleh orang tua dalam hal ini Bapak dan mamak saya, serta dalam lingkungan keluarga yang demikian membuat saya lebih bisa mengendalikan diri untuk bagaimana hidup dikota besar, apalagi seperti Kota Medan.....ini Medan Bung............dengan segala plus dan minus sebuah kota besar yang bila tidak disikapi secara positif bisa membuat kita menjadi konyol...................
Saat menjelang sipenmaru orang tua saya sudah mewanti-wanti bagaimana seandainya tidak lulus sipenmaru, ini adalah pertanyaan yang paling tidak saya sukai, karena saya yakin betul akan lulus sipenmaru, tetapi apa boleh buat hal yang dikhawatirkan oleh Bapak saya, benar ternyata saya tidak lulus dalam Sipenmaru tahun 1986.
Untuk Selanjutnya Bapak dan mamak menyuruh saya untuk terus saja melanjutkan ke Universitas Swasta yang ada di Medan, saya menolak dengan alasan harus Universitas Negeri jangan swasta, keputusan ini didasari oleh perasaan bertanggung jawab sebagai anak tertua dalam keluarga, yang sebisa mungkin untuk bisa sesegera mungkin membantu atau meringankan beban orang tua, dalam hati saya membathin (semoga saya bisa jadi Pegawai Negeri) dengan asumsi, bisa meringankan beban orang tua, dengan gaji yang ada bisa juga membiayai kuliah, wah enak nya jadi Pegawai Negeri........dan ini bebar-benar saya jadikan pemicu semangat untuk mewujudkannya.
yah minimal walaupun tidak bisa membantu tetapi minimal sudah bisa untuk tidak membebani orang tua lagi. Semangat ini tentu biasa ada pada setiap anak pertama.
Selanjutnya ketika teman-teman lain sudah mulai disibukkan dengann kegiatan Kuliah, baik itu yang pendaftaran ulang atau lain sebagainya, tetapi saya belum melakukan action untuk melanjutkan kuliah ataupun bagaimana.....melihat kondisi ini Bapak mengatakan ke saya, bahwa Uda Hakim Hrp (Uda adalah sebutan di Tapanuli untuk adik Bapak atau sebutan lainny Pakcik) , bahwa tadi Uda menelepon Bapak isinya, "agar kau segera berangkat ke Banda Aceh karena akan segera ada pendaftaran APDN (Akademi Pemerintahan Dalam Negeri Banda Aceh) yang dikemudian hari ternyata cerita bahwa pakcik menelepon ke Medan agar saya segera ke Banda Aceh untuk mempersiapkan bahan pendaftaran masuk APDN itu tidak benar, semua itu hanya karangan Ayah saja, karena beliau jengkel melihat saya yang terlalu cepat kecewa dan tidak semangat ketika tidak lulus Sipenmaru, (tapi akhirnya melihat apa dan bagaimana saya pada hari ini, saya harus mengatakan bahwa Tindakan / keputusan Orang tua menyuruh saya ke Banda Aceh adalah sangat Tepat).
Tibalah hari saya berangkat ke Banda Aceh dengan diiringi Do'a dari kedua orang tua dan adik-adik, saya diantar Bapak ke terminal Bus yang menuju ke Banda Aceh di Jalan Gajah Mada (Medan), Banda Aceh adalah Kota Kelahiranku, tetapi ketika naik kelas IV SD tahun 1978 kami sekeluarga sudah pindah ke Medan, dan hari saya diberangkatkan ke Banda Aceh, benar-benar dengan modal ingatan dimasa kecil, serta alamat rumah Pakcik, tetapi alhamdulillah semua berjalan lancar dan saya tiba di Rumah Uda Hakim sekitar jam 07.00 pagi ketika seisi rumah sedang bergegas untuk melakukan aktifitas dipagi hari yang cerah itu.........................

b. Tamat SMA
Ternyata setelah beberapa hari di Banda Aceh, perihal penerimaan Taruna APDN belum juga ada, lalu dengan perasaan yang galau ketika itu, saya mencoba mengisi kegiatan dengan ikut les mengetik, yang pada saat itu keterampilan mengetik manual juga sangat diperlukan, lalu sambil ikut les yang hanya 1 (satu) jam perhari pad अ pukul 09.00 s/d 10.00, lalu sisa waktu itu saya manfaatkan ikut jadi kenek sudaco (Oplet) yang di Banda Aceh biasa disebut Labi-labi, hal ini saya lakoni lebih kurang 2 (dua) bulan, karena ketika Uda (Pakcik) mengetahui kegiatan ini, beliau sangat marah............alias melarang...............

C. Masa Kuliah di APDN
Sementara disini dulu nanti kita lanjutkan lagi s/d karier saya hr ini, trims

Tidak ada komentar: